ABTRAKSI |
Apotek sebagai sebuah layanan penyedia obat yang bisa diakses dengan bebas oleh masyarakat, seyogyanya menerapkan SOP ketat terhadap apoteker yang bertugas di dalamnya untuk memenuhi hak-hak konsumen atas informasi. Sayangnya, pembelian obat bebas yang biasanya bisa didapatkan dengan mudah seringkali menimbulkan kelalaian bagi apoteker, sehingga proses pelayanan hanya menyerupai transaksi jual beli saja tanpa ada penjelasan informasi secara detail tentang obat. Kondisi tersebut terasa aman jika tidak terjadi implikasi atas konsumsi obat bebas yang dibeli oleh masyarakat, namun akan menjadi masalah dengan delik hukum jika terjadi dampak yang tidak diinginkan. Mengingat tren swamedikasi yang semakin membudaya, maka sebagai bentuk preventif, maka perlu dikonsepkan sebuah skema penyelesaian ketidakpemenuhan hak atas informasi konsumen swamedikasi obat bebas. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Perolehan data didapatkan dari metode studi pustaka dan wawancara kepada 17 konsumen swamedikasi di Kabupaten Bantul yang dipilih melalui cluster random sampling berbasis kecamatan. Teknik analisa data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan model analisis kualitatif interaktif.
|