Kecemasan dapat timbul ketika individu menghadapi pengalaman-pengalaman baru dan merupakan ketegangan mental seperti masuk sekolah, memulai pekerjaan baru, seseorang yang menghadapi tugas akhir (Skripsi). Kecemasan tersebut disebabkan oleh adanya kesulitan pencarian judul penelitian, kesulitan mencari literatur, dana yang terbatas, serta adanya kecemasan dalam menghadapi dosen pembimbing. Kecemasan harus diatasi Salah satu menejemen non farmakologi yang efisien digunakan dalam mengurangi tingkat kecemasan adalah terapi murottal Al-Qur’an dikarenakan proses dari terapi murottal Al-Qur’an yang dapat menurunkan hormon-hormon stres,mengaktifkan endorphin alami dan mengalihkan perhatian dari cemas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi murottal Al-Quran terhadap tingkat kecemasan dalam menyusun tugas akhir. Desain penelitian ini adalah Quasy experimental dengan menggunakan rancangan two group pretest–posttest. Rancangan ini kelompok intervensi dan kontrol dilakukan pre-test, kemudian kelompok intervensi melakukan intervensi selama tujuh hari sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan intervensi selama tujuh hari. Setelah tujuh hari dilakukan observasi lagi dengan post-test pada kedua kelompok. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cara purposive sampling yaitu menggunakan keseluruhan subyek penelitian berjumlah 20 orang, 10 kelompok intervensi dan 10 kelompok kontrol. Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yaitu kuesioner HARS (Hamilton Anxiety Ratungscale) yang sudah baku. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui rerata skor tingkat kecemasan pada kelompok intervensi adalah 6,70. Sementara rerata skor tingkat kecemasan pada kelompok kontrol adalah 14, hasil tersebut menunjukan bahwa dengan diberikannya terapi murottal Al-Qur’an skor skala nyeri responden menjadi berkurang yang cukup bermakna. Hasil uji mann-whitney test diperoleh nilai signifikansi 0,002 (p < 0,05).

Kata Kunci : Terapi Murottal Al-Qur’an’ Tingkat Kecemasan Mahasiswa