ABTRAKSI |
Penyimpanan sediaan obat merupakan hal yang harus di perhatikan. Penyimpanan obat yang tidak sesuai dikhawatirkan dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Pengelolaan obat yang tepat dapat memelihara mutu obat,terhindar dari kerusakan fisik dan kimiawi, menjaga kelangsungan sediaan, menghindari penggunaan tidak bertanggung jawab, memudahkan pencariaan serta pengawasan, mengurangi resiko dan kehilangan. Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat pelayanan kesehatan lebih difokuskan di fasilitas kesehatan tingkat pertama salah satunya yaitu Puskesmas. Mengingat pentingnya pengelolaan penyimpanan sediaan obat maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang kajian kesesuaain pengelolaan penyimpannan sediaan obat di Puskesmas Piyungan. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi dan kuisioner dengan desain deskriptif. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar checklist dan pengisian kuisioner oleh petugas penanggung jawab penyimpan obat di Puskesmas Piyungan. Lembar checklist dan kuisiner penelitian ini menggunakan 2 parameter yaitu Permenkes NO. 74 tahun 2016 dan BPOM NO. 4 tahun 2018. Hasil penelitian di Puskesmas Piyungan mendapatkan nilai kesesuaian yaitu dengan parameter Permenkes NO. 74 Tahun 2016 yaitu terdiri dari Persyaratan penyimpanan 75 % (baik), Sistem penyimpan memperoleh presentase 75% (baik) dan Metode penyimpanan memperoleh presentase 100% (sangat baik) sedangkan berdasarkan parameter BPOM NO. 4 Tahun 2018 terbagi menjadi Penyusunan penyimpanan dan perlengkapan memperoleh presentase 85.7% (sangat baik) dan Pengamatan mutu presentase 100% (sangat baik).
|