Latar Belakang: Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional menyatakan bahwa di Indonesia dan dari 8.036 SMA, hanya tujuh yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP), Permasalah pendidikan ini sudah lama terjadi di Indonesia, dalam proses belajar seseorang sering kali timbul permasalahan sehingga siswa tidak dapat berkembang secara optimal, salah satu permasalahan itu ialah stress, Tingkat stres mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, sejak tahun 1983 sampai dengan 2012 sebesar 18% pada pria dan 24% pada wanita yang pada umumnya menyerang pada usia remaja atau usia sekolah. Studi Pendahuluan yang dilakukan di Islamic Centre Bin Baz putri di dapatkan data hasil wawancara bahwa dari 10 anak, 9 anak mengaku mengalami gejala stres dan mempengaruhi konsentrasi belajar.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan prestasi belajar pada remaja siswi madrasah aliyah kelas XI di Pondok Pesantren Islamic Centre Bin Baz.

Metode: Jenis penelitian analitik korelasi dengan desain cross sectional, populasi sampling 52, sampling 46 pemilihan sampling dengan rumus solvin dan menggunakan standard error sebesar 0,05 di Islamic Centre Bin Baz putri kelas XI. Teknik pengumpulan dengan kuesioner dan buku laporan belajar. Data di analisis dengan uji pearson product moment dan crosstabulasi dengan alpha 0,05 dan tingkat kepercayaan sebesar 95%.

Hasil: Ada hubungan antara tingkat stres dengan prestasi belajar, diperoleh nilai sig 0,000 yang menunjukkan bahwa korelasi antara skor tingkat stres dan prestasi belajar adalah bermakna, nilai korelasinya yaitu sebesar -0,930 yang menunjukkan korelasi negative yang cukup kuat sedangkan nilai r square sebesar 86,6% yang artinya besar kekuatan hubungan antara tingkat stres dengan prestasi belajar sebesar 86,6% sedangkan 14,4% di pengaruhi oleh faktor lain, misalnya intelegensi dan motivasi belajar.

Kata Kunci: Tingkat Stres, Prestasi Belajar, Remaja