Latar Belakang: Penuaan yang dialami lansia pasti akan berdampak pada perubahan fisik, sosial dan psikologis. Perubahan psikologis ini meliputi stres, depresi dan insomnia. Lansia yang mengalami stres akan berdampak lansia tersebut mengalami insomnia. Diperkirakan sekitar 20-50% lansia melaporkan mengalami insomnia.

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan insomnia pada lansia.

Metode: Jenis penelitian ini menggunakan desain Analitic Correlational dengan pendekatan Crossectional. Penelitian ini dilakukan di Panti Wredha Budhi Dharma Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 31 responden, pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Instrumen yang digunakan adalah DASS 42 dan Pittsburgh Insomnia Rating Scale. Analisa data menggunakan uji statistik Pearson.

Hasil: Dari 31 reponden didapatkan yang mengalami stres dengan skor 21-40 sebanyak 14 orang (45%) dan yang mengalami insomnia dengan skor 28-40 sebanyak 13 orang (42%). Hasil uji statistik berupa keeratan hubungan (0,649) dengan p=0,000 yang artinya keeratan hubungan antara kedua variabel kuat.

Kesimpulan: Ada hubungan antara tingkat stres dengan insomnia pada lansia di Panti Wredha Budhi Dharma Yogyakarta.

Kata Kunci: Tingkat Stres, Insomnia, Lanjut Usia