Latar Belakang: Masalah fisik yang mungkin timbul dari kurangnya pengetahuan adalah kurangnya personal hygiene sehingga beresiko untuk terjadinya infeksi saluran kemih (ISK). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada 9 siswi kelas VIII SMP Islamic Centre Bin Baz Yogyakarta rata-rata para siswi sebanyak 2 (22,22%) anak masih salah dalam arah cebok yaitu dari belakang ke depan, 1 (11,11%) anak menggunakan sabun khusus kewanitaan tanpa tahu manfaatnya secara jelas, 7 (77,78) anak tidak menggeringkan daerah kewanitaannya setelah cebok, saat menstruasi rata-rata anak-anak mengganti pembalut sebanyak 3x sehari, 7 (77,78%) anak tidak mengetahui tentang proses terjadinya menstruasi dan siklus menstruasi.

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang menstruasi dengan praktik personal hygiene selama menstruasi

Metode Penelitian: Penelitian survey analitik dengan pendekatan waktu cross sectional. Jumlah sampel 46 siswi didapatkan melalui purposive sampling. Data diuji dengan uji korelasi non parametrik kendall’s tau, tingkat kesalahan 5%. Hasil : Sebanyak 45 (98%) siswi memiliki pengetahuan yang baik tentang menstruasi dan 46 (100%) siswi telah melakukan praktik yang baik dalam menjaga personal hygiene selama menstruasi. Hasil uji statistik berupa koefisien korelasi (τ) = 0,037 dengan nilai probability (p) = 0,759.

Kesimpulan: Tidak ada hubungan tingkat pengetahuan tentang menstruasi dengan praktik personal hygiene selama menstruasi pada siswi kelas VIII SMP di Islamic Centre Bin Baz Yogyakarta.

Kata Kunci: pengetahuan, menstruasi, praktik personal hygiene