Gangguan tidur adalah masalah kesehatan yang sering dialami lansia. Tidur merupakan salah satu bagian dari proses fisiologis yang berfungsi memulihkan, memelihara dan menyesuaikan berbagai sungsi saraf dan sistemik. Apabila kebutuhan tidur seseorang tidak terpenuhi maka akan mempengaruhi intelegensi, memori, bahasa serta pengambilan keputusan, dan bila masalah gangguan tidur berlangsung dalam jangka waktu yang lama maka hal ini mungkin akan memperburuk keadaan dan juga akan mempengaruhi kualitas hidup lansia terutama dalam hal kesehatan fisik, keadaan fisiologis, hubungan sosial dan hubungan aspek penting dalam lingkungan mereka. Penelitian ini dilakukan pada anggota Posyandu Lansia Melati Dusun Ploso Desa Wonolelo Bantul Yogyakarta yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan fungsi kognitif dan kualitas hidup yang dilakukan pada bulan Maret - April 2014. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota Posyandu Lansia yang memenuni karateristik inklusi dan eksklusi sebanyak 45 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Alat pengumpulan data adalah kuesioner yang baku dan telah teruji validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kualitas tidur dengan fungsi kognitif pada anggota Posyandu Lansia Melati Dusun Ploso Desa Wonolelo Bantul Yogyakarta ( p = 0,000 ; r = -0,677 ; r2 = 0,448 ) dan tidak ada hubungan yang bermakna antara kualitas tidur dengan kualitas hidup pada anggota Posyandu Lansia Melati Dusun Ploso Desa Wonolelo Bantul Yogyakarta ( p > 0,05 ). Saran bagi kader posyandu setempat agar memberikan pendidikan mengenai kualitas tidur dan pedoman sleep hygiene pada anggotanya sehingga lansia dapat memperbaiki serta meningkatkan kualitas tidur mereka.

Kata kunci: Lansia, gangguan tidur, fungsi kognitif, kualitas hidup