JUDUL HUBUNGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSUD WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2012
ABTRAKSI

Latar Belakang: Faktor resiko maternal sangat berkaitan dengan berat bayi lahir. Seperti status anemia pada ibu hamil memberikan banyak kontribusi terhadap kejadian bayi berat lahir rendah terutama di negara berkembang. Angka prevalensi anemia menurut WHO mencapai 35-75% di negara berkembang seperti ASEAN, sedangkan angka prevalensi nasional sebesar 24,5%, angka kejadian BBLR sebesar 27,9%. Hal ini menunjukkan bahwa masih tingginya kejadian anemia juga dapat meningkatkan angka kematian perinatal akibat BBLR.

Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian anemia pada ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah (BBLR) di RSUD Wonosari Kabupaten Gunungkidul tahun 2012.

Metode Penelitian: Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control. Lokasi penelitian di RSUD Wonosari Kabupaten Gunungkidul. Teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan jumlah sampel kasus 37 dan kontrol 37. Analisis data menggunakan uji chi square.

Hasil: Subyek penelitian sebanyak 74 orang yang terdiri dari 37 sampel kasus dan 37 sampel kontrol. 37 ibu hamil yang melahirkan bayi BBLR sebanyak 22 responden (59,5%) mengalami mengalami anemia dan dan 15 responden (40,5%), sedangkan dari 37 ibu hamil yang tidak melahirkan bayi BBLR sebanyak 19 responden (51,4%) mengalami anemia dan 18 responden (48,6%) tidak mengalami anemia. Hasil uji chi square =1,39, p value = 0,640, yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara kejadian anemia pada ibu hamil dengan kejadian BBLR. OR 1,39 (CI 0,554-3,486)

Kesimpulan: Ibu hamil dengan anemia tidak beresiko melahirkan bayi berat lahir rendah di RSUD Wonosari Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012.

Kata Kunci: Anemia, BBLR

PENULIS Yuni Saptin Sulaimi, Bondan Palestin, Kusmayra Ambarwati
TAHUN 2013
KATEGORI KARYA ILMIAH
LAMPIRAN
NAMA FILE NAVIGASI
Karya Ilmiah LIHAT
t