ABTRAKSI |
Tubuh memiliki sejumlah mekanisme untuk meredam radikal bebas dengan cara memproduksi antioksidan. Antioksidan dapat diperoleh dari luar tubuh (eksogenus) misalnya melalui makanan. Beras merah memiliki kandungan zat aktif yang dapat berperan sebagai antioksidan dalam menangkal radikal bebas dalam tubuh. Metabolit sekunder pada beras merah adalah golongan flavonoid, seperti flavon, flavonon, flavan-3-ol dan antosianidin. Pigmen antosianin (bentuk glikon dari antosianidin) dapat berperan sebagai antioksidan, antimikroba, antiviral, anti-inflamasi, fotoreseptor, sekaligus antialergi. Penelitian bertujuan mengetahui aktivitas kandungan antioksidan pada ekstrak etanol beras merah (Oryza rufipogon). Penelitian ini dilakukan secara eksperimental. Ekstrak beras merah dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut alkohol 70%.Ekstrak etanol beras merah dibuat dalam seri konsentrasi (10, 100, 200, 300, 400, 500, 600) ppm dan seri konsentrasi vitamin C (1000, 2000, 3000, 4000, 5000, 6000, 7000) ppm digunakan sebagai antioksidan standar. Pengukuran aktivitas antioksidan ekstrak etanol beras merah dilakukan dengan menggunakan sistem DPPH. Pengukuran absorbansi dilakukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 516 nm. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan nilai IC50 untuk antioksidan ekstrak beras merah sebesar 513,92 ppm dan vitamin C sebesar 6,082 ppm. Aktivitas antioksidan ekstrak beras merah tergolong kedalam antioksidan sangat lemah dan vitamin C tergolong dalam antioksidan sangat kuat berdasarkan klasifikasi Blois.
|