Latar Belakang: Untuk mengetahui berhasil tidaknya mahasiswi dalam mengikuti pembelajaran keterampilan dasar kebidanan baik dikelas maupun di laboratorium kebidanan maka perlu dilakukan suatu evaluasi seperti melakukan praktik saat dilahan, tujuannya untuk mengetahui pencapaian yang diperoleh mahasiswa selama praktik dilahan. Mahasiswa mengaku merasa lebih mengerti pembelajaran dengan praktik dibandingkan dengan pembelajaran teori dikarenakan pembelajaran dengan praktik lebih cepat masuknya, selain itu pembelajaran keterampilan dasar kebidanan dengan teori kurang menarik dan lama pahamnya dan dapat dikatakan bahwa motivasi belajar mahasiswa merupakan faktor yang paling menentukan dalam menciptakan lulusan yang berkualitas.

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan motivasi belajar dengan pencapaian keterampilan dasar kebidanan pada mahasiswi prodi DIII kebidanan di STIKes Madani Yogyakarta.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik (non eksperimental) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan pendekatan secara cross sectional.

Hasil: Subyek penelitian sebanyak 35 responden dengan mengambil total sampling dari seluruh mahasiswi kebidanan semester satu. dari 10 mahasiswi yang seluruh pencapaian keterampilan dasar kebidanan tercapai 35.3% memiliki motivasi kurang dan 22.2% memiliki motivasi baik. Dan 25 mahasiswi yang seluruh pencapaian keterampilan dasar kebidanan tidak tercapai 64.7% memiliki motivasi kurang dan 77.8% memiliki motivasi baik. Hasil analisis uji chi square (X2 )di peroleh 0,232 sedangkan harga chi square table pada dk =1 taraf signifikan 5%=0,118 dan p value= 0,392 (p value>0,05) yang berarti ho diterima, tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan pencapaian keterampilan dasar kebidanan.

Kesimpulan: Tercapainya pencapaian keterampilan dasar kebidanan tidak berpengaruh terhadap mahasiswi yang mempunyai motivasi kurang di STIKes Madani Yogyakarta.

Kata Kunci: motivasi belajar, pencapaian KDK