Latar Belakang: Kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan hal fisiologis yang akan dialami oleh wanita dalam siklus hidupnya. Menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu), dan AKB (Angka Kematian Bayi) merupakan dua dari target tujuan SDGs (Sustainable Development Goals) nomor tiga yang sampai saat ini belum dapat tercapai. Oleh karenanya deteksi dini dan pendampingan terhadap ibu hamil hingga ibu nifas serta memberikan pelayanan kebidanan yang komprehensif merupakan hal yang sangat penting dilakukan pada ibu hamil untuk menurunkan resiko dan komplikasi yang akan terjadi dan melakukan pencegahan secara dini. Upaya ini dapat dilaksanakan dengan melakukan asuhan kebidanan berkelanjutan yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu. Tujuan Kasus : Memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif atau berkelanjutan kepada Ny.U usia 25 tahun G2P1A0 Di Klinik Pratama Shaqi, Sleman Yogyakarta. Metode : Jenis studi kasus yang digunakan yaitu asuhan kebidanan berkelanjutan yang diberikan kepada Ny.U dengan melakukan pendokumentasian berupa SOAP. Hasil: Asuhan kehamilan pada Ny.U dilakukan mulai dari usia kehamilan 37 minggu. Asuhan persalinan dilakukan di Klinik Pratama Shaqi dengan standar 60 langkah APN. Asuhan masa nifas dilakukan sebanyak 4 kali yaitu 12 jam (KF1), 4 hari (KF2), 27 hari (KF3), 35 hari (KF4), asuhan bayi baru lahir dilakukan sebanyak 3 kali yaitu 12 jam (KN1), 4 hari (KN2), 28 hari (KN3). Pada masa kehamilan dalam keadaan normal, pada proses persalinan ibu berjalan dengan lancar tanpa adanya kendala, masa nifas involusi berjalan normal, bayi baru lahir dalam keadaan normal dan Ny.U memilih untuk menggunakan kontrasepsi alami (metode kalender). Kesimpulan: Pelaksanaan asuhan kebidanan berkelanjutan pada Ny. U usia 25 tahun telah sesuai dengan standar pelayanan selama pandemic dan kondisi ibu dan bayi dalam keadaan baik dan sehat.